Pilih Bahasa

Jumat, 06 Juli 2012

Keseimbangan Penggunaan Pupuk Organik dan Non Organik



Masyarakat Mantup, Kabupaten Lamongan memanfaatkan lahan pertanian sebagai mata pencaharian sehari-hari. Prodiktifitas tanaman unggulan berupa padi, Jagung, Kedelai, dan lainya.

Untuk meningkatkan produktifitas pertanian masyarakat Mantup tak lepas dari Penggunaan zat-zat kimia. Zat-zat kimia seperti pupuk dan pestisida ini diharapkan akan meningkatkan produktivitas tanaman Padi sehingga hasil penen menjadi lebih meningkat dan kualitas beras bisa di andalkan.

Penggunaan zat-zat kimia yang berlebihan pada tanah akan berakibat buruk pada kelestarian unsur-unsur kesuburan dan kelestarian tanah tersebut. Tanah akan kehilangan kesuburan alaminya dan pada jangka panjang tidak dapat dipakai lagi untuk bercocok tanam selalu menggunakn unsure-unsur kimiawi. Sehingga pada masa yang akan datang akan sangat ironis jika pada daerah dataran tinggi yang seharusnya subur tetapi  tanahnya tidak dapat dipakai bercocok tanam.

Kecenderungan masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada bagi peningkatan ekonomi mereka bersifat profit oriented, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Contoh: kecenderungan masyarakat untuk menanam tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dengan waktu yang relative singkat, antara lain dengan penanaman pohon sengon (fast growing species) dan tanaman kentang (tanaman semusim).  Daerah kawasan Dieng yang memiliki tingkat kelerengan yang relatif tinggi memiliki kerentanan tanah yang tinggi sehingga pola tanam yang ada diwilayah tersebut seharusnya meliputi tanaman yang memiliki akar tunggang atau tanaman jangka panjang, hal ini akan menyebabkan tingkat erosi tanah akan semakin kecil. oleh karena itu jika kawasan Dieng yang memiliki kerentanan tanah yang tinggi sangat berisiko untuk ditanami tanaman semusim (kentang), karena dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan lingkungan.

Salah satu alternatif adalah Keseimbangan Penggunaan Pupuk Organik dan Non Organik, Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, tanaman memerlukan nutrisi berupa pupuk. Sumber pupuk dapat diperoleh dari bahan organik dan non organik.


Ada suatu perkembangan info yang menarik mengenai pupuk, perkembangan ini menyangkut silang pendapat antara penggunaan pupuk organik dan non organik pada tanaman. Ada satu pihak menyatakan bahwa pupuk organik dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan non organik, demikian pula sebaliknya.

Menurut Wikipedia, Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Kelompok pupuk organik:

  1. Pupuk hijau (dari kelompok kacang-kacangan).
  2. Pupuk kandang (fermentasi kotoran hewan seperti sapi, kambing, ayam).
  3. Kompos daun (fermentasi dari sampah daun kaliandra, bambu, dll).
  4. Pupuk organik konsentrat cair (Wide Spectrum, Nungtulo, Green Source).
  5. Pupuk kascing (dari kotoran cacing).
  6. Pupuk organik konsentrat padat Green Farm, Subur Ijo, NPK organik Novelgro.


Di dalam setiap tanaman terdapat potensi genetik untuk dapat memberikan hasil yang maksimal, dimana potensi hasil yang maksimal dapat diberikan dengan dukungan nutrisi yang terukur (misal 1 gram per liter atau 1 ml per liter). Nutrisi tanaman dalam bentuk pupuk organik pada dasarnya sudah memberikan hasil yang baik namun belum maksimal, misal pupuk kandang mempunyai kandungan N yang berfluktuasi (naik-turun), hal ini tergantung dari makanan yang dimakan oleh hewan tersebut. Untuk itu diperlukan tambahan pupuk non organik yang terukur misal pupuk Urea, Gandasil Hijau, Bayfolan, dan lain-lain untuk memberikan hasil yang maksimal. Jadi mana yang lebih baik? Yang lebih baik tentunya adalah keseimbangan pemberian keduanya.


Diharapkan kedepanya masyarakat Mantup dapat lebih bijak untuk menggunakan jenis pupuk dan salah satu alternatif paling dekat adalah Keseimbangan Penggunaan Pupuk Organik dan Non Organik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar