Pilih Bahasa

Jumat, 28 September 2012

Seharusnya Petani Indonesia Kaya Raya


Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Pepatah diatas seharusnya menjadi motivasi kuat untuk para petani di Indonesia. Namun kayaknya memang pola pikir orang-orang di Indonesia masih terlena dengan syair diatas. Mereka mudah dalam arti hidup dan bisa makan sudah cukup, walaupun hanya cukup saja. Itu saja dari hasil tanaman disekitar rumah yang kurang optimal dalam pengelolaannya. Terlena dan akhirnya ngenakl-ngenak istilah orang Jawa. Tidak perlu berfikir keras untuk bisa makan dari hasil bertani. Namun beda dengan orang-orang di Arab misalnya, mereka harus berfikir keras untuk bisa menanam tanaman yang bisa dimakan. Tidak semua jenis tanaman pertanian bisa ditanam di Arab.
Sedangkan di Indonesia, tanaman pangan hampir semua bisa ditanam dan menghasilkan, tanaman sayuran dan juga buah-buahan semusim, Indonesia memiliki banyak sekali ragam dan jenisnya. Dengan kesuburan tanah yang perlu setiap saat kita syukuri karena tidak semua wilayah seperti Indonesia yang memiliki kekayaan yang sangat beragam.
Sudah sepantasnya pertanian Indonesia maju dan berkembang, petani Indonesia memiliki penghasilan yang jauh dari cukup. Mampu menyekolahkan anak sampai ke jenjang perkuliahan. Kepintaran yang diharapkan mampu menumbuhkan dan memajukan pertanian di wilayahnya masing-masing setelah lulus sarjana.
Namun saya sangat prihatin dengan banyak produk pertanian yang diimpor dari Negara tetangga, entah kenapa bisa begini. Siapa yang seharusnya bertanggung jawab akan kemakmuran petani Indonesia. Semua elemen masyarakat mulai dari pemerintah, pemuka agama dan juga masyarakat petani di Indonesia. Produk impor seharusnya bisa ditekan menurut saya, jika pertanian Indonesia memiliki system yang lebih baik lagi. Pemerataan hasil panen keseluruh wilayah di Indonesia, merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan
Menjaga kualitas hasil panen, dan juga menjaga pola tanam yang baik agar menghasilkan produk pertanian yang baik dan berkualitas. Jika pemerintah dan petani tidak bersatu padu untuk kemajuan bersama, saya takut Negara kita yang sebagian besar petani tidak akan bisa merasakan nimatnya produk pertanian dalam negeri.
Beras, kedelai, bawang, jeruk, apel dan masih banyak lagi hasil pertanian dan perkebunan yang ada dipasaran Indonesia berasal dari Negara tetangga. Bawang putih saja dipasar sebelah rumah banyak didatangkan dari China, saya kaget. Kok bisa mereka memproduksi bawang putih dengan harga yang bisa di terima di Indonesia padahal secara kualitas bagus.
Ini menjadi PR kita bersama bagaimana menciptakan hasil pertanian yang berkualitas namun berdaya saing secara harga. Jika ini sudah bisa dilakukan saya rasa kita tidak perlu impor lagi produk-produk pertanian dari luar negeri. Saya berharap semoga pertanian di Indonesia semakin maju dan petani di Indonesia semakin sejahtera dan berkelimpahan materi. amiin